12/24/2012

Budidaya Tanaman seledri II

Seledri (Apium graveolens L.) sudah
sejak lama dikenal masyarakat
Indonesia. Tanaman Seledri dikenal
sebagai sayuran bumbu (penyedap
rasa), ada juga yang mengatakan
sebagai obat, penyembuh demam
dan darah tinggi, ada pula yang
mengatakan sebagai penyubur
rambut.
Jenis seledri 'Cut Common' yang siap
tanam
Varietas
Dalam klasifikasinya, Seledri
tergolong dalam family Umberliflorae.
Di masya-rakat Indonesia tanaman
seledri yang banyak dikenal ada dua
varietas yaitu : Seledri potong
(Varietas Sylvester) dan Seledri daun
(Varietas Secalium). Sebenarnya
masih ada satu jenis lagi Seledri
tetapi jarang ditemui di masyarakat
yaitu Seledri berumbi (Varietas
Repaceum). Diantara ketiga varietas
di atas Seledri daun yang paling
banyak dibudidayakan petani
Ciwidey, Bandung adalah jenis
Seledri daun (Cut Common). Varietas
ini mempunyai ciri diantaranya
tanamannya pendek , daunnya
banyak, juga anakannya cukup
banyak. Beberapa benih seledri
yangbanyak ditemui di toko pertanian
khususnya di Ciwidey antara lain
Amigo (East West), produk Royal Sluis
dan sebagainya.
Teknik Budidaya
Tanaman Seledri dapat ditanam dari
dataran rendah hingga dataran
tinggi, tetapi untuk mencapai hasil
optimal penanamannya dilakukan
pada ketinggian antara 1.000 - 1.200
m.dpl. bisa memperoleh hasil yang
terbaik.
Teknik Persemaian
Tanaman Seledri sebelum tanam
perlu disemai terlebih dahulu.
Adapun caranya sebagai berikut :
a. Disiapkan bedengan dengan lebar
antara 80 - 100 cm. panjang sesuai
kebutuhan dan tanah tersebut diolah
dicampur pupuk kandang.
b. Setelah tanah bedengan dirapikan
benih Seledri ditabur rata tidak boleh
menumpuk (bergerombol) supaya
pertumbuhannya seragam.
c. Kemudian ditutup pakai campuran
tanah + pupuk kandang + serbuk
gergaji atau sekam dengan
perbandingan 1 : 1 : 1. Setelah itu
disiram dan ditutup pakai karung biar
tanahnya lembab dan merangsang
perkecambahan.
d. Setelah + 10 hari tanaman akan
tumbuh, penutup dibuang (diambil)
dan untuk mengurangi terik panas
matahari dibuatkan naungan. Seperti
persemaian yang lainnya perlu
dilakukan penyiraman setiap pagi dan
sore hari. Setelah berumur + 45 hari
sampai 50 hari bibit tersebut siap
ditanam.
Penanaman
Kebiasaan petani Ciwidey,
pengolahan lahan dilakukan
bersamaan dengan waktu semai.
Cara pengolahan lahan seperti biasa
membuat bedengan-bedengan
berukuran 80 cm - 100 m. panjang
sesuai kebutuhan. Jarak antar
bedeng + 40 cm dan kebutuhan
pupuk kandang + 20 ton per hektar
dicampur rata di atas
bedengan.Untuk memudahkan
pemeliharaan kebiasaan petani
membuat parit-parit keliling untuk
pengairan. Karena tanaman Seledri
biasanya membutuhkan air banyak
apalagi pada musim kemarau. Para
petani Ciwidey biasanya
menggunakan jarak tanam 25 x 25
cm2 atau 30 x 30 cm2 dengan dua
atau tiga tanaman per lubang.
Pemupukan
Untuk pemupukan kebiasaan petani
Ciwidey dalam satu musim tanam
antara dua sampai tiga kali.
a. Pemupukan pertama dilakukan
saat tanaman berumur 10 - 15 hari
setelah tanam dengan dosis ZA = 100
kg/ha., Urea = 50 kg/ha. dan KCl =
100 kg/ha.
b. Pemupukan kedua dilakukan saat
tanaman berumur + 30 hari setelah
tanam dengan dosis ZA = 100 kg/ha.
dan Urea = 50 kg/ha.
c. Pemupukan ketiga dilakukan saat
tanaman berumur + 45 hari setelah
tanam dengan dosis ZA = 100 kg/ha.
Pemupukan ini jarang dilakukan
kecuali kalau tanaman dirasa kurang
subur.
Pemeliharaan
Untuk memperoleh hasil yang
optimal pengairan perlu dilakukan
secara kontinyu terutama saat tanam
di musim kemarau. Pada saat musim
kemarau, penyiraman dilakukan
setiap 10 hari sekali. Disamping
pengairan, penyiangan juga perlu
dilaksanakan setiap 15 hari
sekali.
Pengendalian Hama dan Penyakit
1. Hama
Pada Seledri hama utama adalah
Liriomyza atau wereng atau biasa
disebut petani Ciwidey adalah Aro.
Hama ini berbahaya sekali kalau
dibiarkan. Hama ini menghisap cairan
daun sampai kering. Kebiasaan
petani Ciwidey untuk mengendalikan
hama tersebut adalah memakai
Curacron, Trigard dan akhir-akhir ini
yang sering dipakai adalah Winder 25
WP. Disamping hama di atas hama
lain antara lain Aphid dan Ulat, tetapi
kedua hama ini kurang merisaukan
petani karena dianggap tidak terlalu
merugikan.
Jenis seledri 'Cut Common' yang siap
tanam
2. Penyakit
Penyakit utama pada tanaman
Seledri adalah penyakit cacar coklat
kuning (Cercospora apii) dan sejenis
cendawan (Septoria apii). Kedua
penyakit ini gejala yang ditimbulkan
hampir sama dan kebiasaan petani
untuk mengendalikannya memakai
Kocide 77WP.
Pemanenan & Pemasaran
Tanaman Seledri daun dipanen +
berumur 45 - 60 hari. Cara panen
dengan mencabut tanaman sampai
akarnya, kemudian dicuci hingga
bersih selanjutnya ditali dan siap
dibawa ke pasar. Kebanyakan para
bandar Seledri memasarkan
Seledrinya ke pasar Caringin
Bandung, pasar Bogor dan pasar
induk Cibitung atau Kramat Jati
Jakarta.

Sumber:disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar